Jumat, 22 September 2017

Kertas Pertama

Sabtu ini, benar-benar panas. Kata mereka hari ini adalah hari dimana saat kau tidak benar-benar ingin keluar rumah lebih baik jangan keluar. Sangat panas. Aku tidak yakin kau akan mendengarkannya. Tapi, satu-satunya yang aku punya kini lagi-lagi telah hilang. Sebuah kesalahan yang aku perbuat lagi dan kini tak mungkin kembali, kecuali jika takdir mempertemukan kami. Kau tau sendiri, 'kan? Aku adalah orang yang tidak pernah "berkata" dengan benar. Karena itulah, aku membuat kesalahan yang sama lagi seperti dahulu. Entah apa yang aku pikirkan saat itu hingga membuatku mengeluarkan kata yang—mungkin kau juga—tidak ingin mendengar itu. Dan aku harus menanggung konsekuensinya mulai sekarang dan mungkin aku tidak tahu bagaimana cara mengakhirinya. Aku akan menangis lagi jika aku....
Ah! Kau tahu, kini aku sedikit lebih tinggi dari aku yang dahulu. Bila bertemu lagi nanti, mungkin kau akan berkata, "Oh, kau bisa tumbuh?". Ya, aku sedikit tinggi dan aku berumur cukup matang saat ini. Tapi, entah mengapa teman-teman dekatku selalu mengatakan bahwa aku tidak akan tumbuh menjadi dewasa jika aku sering terpesona dengan ice cream. Mereka memang menyebalkan, tapi mereka teman terdekatku sekarang—mungkin hingga akhir hayatku. Aku sangat beruntung telah dipertemukan dengan mereka. Yah, tidak banyak. Tapi mereka lebih dari cukup buatku. Aku mengerti mereka punya kesibukan masing-masing, tapi mereka selalu ada disaat aku membutuhkan seseorang untuk menepuk punggungku. Untuk menyadarkanku ketika aku terlalu jauh masuk dalam ruang kosong dan gelap.
Apa? Ah, kau terlalu khawatir. Tenang saja, aku baik-baik saja. Lihatlah aku dari Surga-Nya.
Aku merindukanmu.

by : DESY. H